Selasa, 07 Oktober 2014

Tinggalkan



Di sini jauh di ujung sini
sesuatu berbisik

"Sudah pulang saja, bangkit, tinggalkan..."


Bandung, 6 Okt 2014

Jumat, 26 September 2014

Sahabat




"Maneh itu termasuk manusia bodoh!!"


Oke itu kasar. Dan perkataan kasar itu ditujukan kepada saya. Menurut saya itu adalah sebuah tamparan keras. Tetapi oknum yang mengeluarkan kata-kata kasar tadi malah membantahnya!


"Bukan, itu bukan tamparan keras. Tapi degungan keras!!"


Dia memarahi saya! Hey, saya dimarahi!! Dan kalian tahu? Saya dimarahi masih dengan alasan yang sama seperti saya ditertawakan kemarin :(

Oh Tuhan, untung saja hambaMu ini memiiki sebuah hati yang besar, lapang, dan juga kesabaran yang luar biasa. Dan untung saja oknum yang mengatakan kata-kata kasar tadi adalah sahabat saya. Sahabat saya yang luar biasa menyebalkannya. Haha...

Kami bersahabat sejak SMA. Sudah hampir 9 tahun kalau dihitung hingga sekarang. Dan seperti persahabatan pada umumnya, banyak tawa, canda dan tak terkecuali tangis berada di dalamnya. Klise memang, namun begitulah persahabatan kami.

Sebenarnya kami bersahabat tidak hanya berdua di SMA. Ada beberapa sahabat lainnya. Saya, dia, dan sahabat-sahabat lainnya itu menamakan diri kami sebagai "D'jigonk Crew" nama yang "sedikit menjijikan :p

Namun kali ini, biarkan saya menceritakan si "sahabat" yang satu itu dulu. Sahabat yang mengatakan saya "bodoh" -_- . Dan untuk D'jigonx Crew, masih banyak halaman-halaman kosong yang akan saya isi untuk kalian :)

Si sahabat saya ini... Haduh... bagaimana menceritakan soal dia ya... Ini saat-saat yang sulit bagi saya. Karena dia... dia... Tuhan, tolonglah hambaMu ini... :(

Hahaa... oke serius...

Sebenarnya dia itu seorang wanita yang tergolong cantik -ribuan orang menyebutnya mirip Nikita Willy (-_-)- Dia bersuara indah, namun agak payah di bidang akademis. Terima kasih Tuhan, Engkau maha adil :)

Kami memiliki banyak persamaan. Sama-sama memiliki berat badan berlebih misalnya :( .
Ini adalah salah satu percakapan kami :

Ga, maneh ulang ngabegangan!
Puguh geus rada begang yee (tersenyum bangga)
Ih ulah, engke urang euweuh batur gendut :(
Bae atuh, da maneh mah gendut oge geulis
Tapi maneh kan gendut jangkung, lah urang? pendek :(
Zzzzz...

Sebuah percakapan yang tidak berbobot -_-

Kalian tahu bagaimana rasanya memiliki sahabat yang tanpa perlu berkata-kata, cukup menatap matanya kalian sudah terhubung dan tahu apa yang ada di pikiran masing-masing?? Ya ya ya.. itu yang saya rasakan kepadanya!

Dia sahabat yang walaupun tidak selalu bersama, namun tetap ada mengambil bagian di sela-sela kehidupan saya. Selalu hadir disaat saya membutuhkan teman yang sepemikiran. Selalu hadir disaat keterpurukan saya.

Tidak semua orang bisa menjadi sahabat saya. Beruntunglah dia telah saya nobatkan sebagai sahabat terbaik saya.. hahaa...

Thanks for coming
Thanks for taking a lot of part in my life
Thanks for being my best friend
Thank you Annisa Fitrianingsih :)


Bandung, 23 Sept 2014
20.13 (setelah disebut "bodoh")
 









Kamis, 25 September 2014

Pidi Baiq



Tapi dia kan sudah menyakitimu Ayah??

"Kan sudah kubilang rasa sayangku kepadanya lebih besar dari rasa sakit itu. Yang membantuku untuk bisa memberinya kesembuhan. Jika dia pergi, kukira itu lebih baik, maksudku insyaallah aku akan baik-baik saja. Yang aku takutkan adalah kalau aku yang pergi meninggalkannya. Itu akan membuat aku terus merasa bersalah di sepanjang perjalanan hidupku."






Bandung, 25 Sept 2014

Selasa, 23 September 2014

Kegagalan




Yang aku tahu
dalam sebuah hubungan harus ada 2 orang yang sepemikiran
Yang sama-sama berjuang
Yang sama-sama berusaha
Jika cuma salah satu, berarti itu kegagalan

Tadinya aku berusaha mengejar
Atau sekedar membuntuti
Namun, seperti menipu diri sendiri
Karena tidak ada lagi yang bisa diperjuangkan





Bandung, 23 Sept 2014
11.00

Senin, 22 September 2014

My Lovely Brother

Saya akan ceritakan pada kalian tentang seseorang yang saya sebut "Kakak". Seorang kakak yang sangat saya kagumi. Seorang kakak yang sangat saya hormati. Dan saya bangga sekali menyebut dia kakak di hadapan semua orang -Ini, saya berlebihan- Bukan, dia bukan kakak kandung saya. Saya adalah anak sulung dari 3 bersaudara. Dia kakak... Hmm... anak zaman sekarang menyebutnya "Kakak ketemu gede" ;)

Ya, memang begitu adanya. Dahulu sekitar 3-4 tahun yang lalu pernah ada "cerita" di antara kami. Namun cerita itu tidak berakhir di sebuah lembaga bernama KUA. Dia pergi kesana bersama wanita lain. Ah, sudahlah bukan itu yang ingin saya ceritakan disini. Jangan terlalu membahas masa lalu. Toh sekarang kami masih bisa menjadi saudara bukan sekandung :).

Lama tak berjumpa, saya putuskan untuk menemuinya. Bukan apa-apa, Saat itu saya merasa ingin berkeluh-kesah kepadanya. Meski saya ini anak sulung, saya tetaplah "adik" yang membutuhkan sosok seorang "kakak".

Kami bertemu di tempat biasa kami bertemu dulu. Awalnya saya bingung harus mulai bercerita darimana padanya. Maka saat itu saya membiarkan dia makan terlebih dahulu. Seperti biasa dia makan dengan sangat rapi.

Lalu saya mulai bercerita. Tentang seseorang... Tentang saya dan seseorang yang gagal. Tentang seseorang yang membuat saya lupa bagaimana rasanya makan selama berminggu-minggu. Tentang seseorang yang membuat saya lupa bagaimana rasanya tidur nyenyak. Dan tentang seseorang yang membuat saya lupa bagaimana rasanya tertawa. Ya.. ini berlebihan lagi. Tapi harus kalian tahu, ini benar :'). Kemudian saya bercerita padanya soal takdir, jodoh, dan masa depan.

Kalian tahu apa yang dia lakukan?? Dia tertawa! Ya, dia mentertawakan saya!

Tapi saya tidak kaget. Dia bukan tipe orang yang akan membujuk rayu, menghibur, atau sejenisnya. Dia bukan orang yang seperti itu. Namun itulah ciri khasnya. Justru dengan sikapnya begitu, saya seperti tertampar, disadarkan dengan sendirinya. Seperti ada tulisan dalam benak saya "Hey, apanya yang sulit? Kenapa begitu menyakitkan? Apa yang bikin kamu berlebihan seperti ini??"

Hal-hal yang dia katakan tidak seperti orang kebanyakan. Setiap perkataannya selalu membuat saya berfikir. Terkadang saya paham, seringnya membingungkan. Tak jarang memberikan PR untuk diselesaikan. Kalian tahu kemarin dia bilang apa?
"Biar ngga lupa, salin di kertas dengan tulisan yang mudah dibaca dan diingat. masalah rekap dan rangkum, kamu juaranya.."

Haha,, oke saya salin perkataan-perkataan dia untuk kalian... :)

Aku bantu selesaikan PR mu ya,,
*Terkait dia yang memiliki "....."
Keduanya adalah nasib dan takdir
Semua yang belum menjadi takdir adalah nasib
Kecuali takdir yang mutlak "mati"
Perkara jodoh, benar pemikiranmu bahwa sebelum terjadi berarti masih nasib
Dan masih bisa dirubah
Ngotot boleh, maksa boleh. Silahkan
Namun tidak mudah, karena dia telah mengklaim nasib "jodoh"nya bukan kamu
Jika kamu berhasil semua akan bilang "Akhirnya berjodoh juga"
Dan untuk itu, kamu perlu merubah isi 3 kepala sekaligus "Dia, orang tuanya, dan ...."
Tapi tugasmu tidak berhenti sampai disitu
Kamu wajib menjaga hasil "cuci otak" mu seumur hidup
Agar jangan sampai ada perkataan "Tuhkan.. bukan jodoh"
Kamu masih memandang takdir "jodoh" sebagai nasib
Saranku? :)
*Terkait dia yang selalu "pamer" kemesraan
Positif thinking saja
Anggap dia benar menyayangimu
Dia "pamer" bukan untuk menyakitimu
Dia "pamer" untuk memutuskan harapanmu
Dia menyayangimu dan tidak ingin memberi harapan yang berlebih
Dia ingin memusnahkan harapanmu dengan harapan kamu menemukan harapan baru lainnya
*Terkait seseorang yang kata Dia adalah "jodoh"mu
Orang itu bingung, pasti
Ada trauma masa lalu, mungkin
Dan juga karena "pernah" ada kamu
Menurutku orang itu saat ini sedang "puasa"
Puasa rasa dan pikir
Menjalankan hidup tanpa beban perasaan dan pikiran
Kalau kamu mau, siapkan menu wajib untuk menutup puasanya
Simpel saja, orang itu hanya butuh keyakinan dan harapan yang dibungkus dengan komitmen
Bukan saatnya untuk pdkt, nembak dan lainnya
*Terkait "kepala batu" mu itu
Belajarlah bercermin dengan baik :)

Pelajari dahulu, setelah mengerti silahkan bertanya...



Itulah yang dia katakan. Kalian paham?? :D

Itulah dia, kakakku. My Lovely Brother...

Terima kasih masih menjadi orang yang sama sejak pertama kali bertemu :)






Aku hanya punya semangkuk "mie ayam pedas"
Bukannya ngga mau ngasih, 
tapi perutmu baru "sembuh"





Bandung, 21 Sept 2014
20.13